Beberapa bulan lalu, gue ikut travel fair Singapore Airlines. Tujuan gue kali ini adalah Australia. Kenapa Australia? Pertama, gue belum pernah ke benua itu. Kedua, kalau ke luar negeri, selalu kedapetan summer! Bahkan spring aja baru ngerasain sekali pas ke Jepang. Jadi, gue memutuskan untuk bisa holiday trip tapi dengan musim berbeda. Jadi, kayaknya Australia jadi benua yang pas buat gue buat cobain ke luar negeri pas autumn.
Setelah dapet tiket dengan harga yang cukup oke untuk maskapai sekelas SQ, tentu aja gue menabung, buat itinerary, dan lain sebagainya. Sampai satu bulan sebelum keberangkatan, gue harus buat visa Australia. Omong-omong, gue ke Australia bareng temen traveling ke Jepang kemarin. Alasannya, kami satu visi. Banyak orang yang suka traveling tapi visi mereka jalan-jalan itu berbeda. Nah, gue sama temen gue ini cukup cocok meski dia lebih ambisius. Tapi udah terjaminlah waktu traveling ke Jepang selama empat belas hari kalau dia cukup satu visi sama gue.
Nah, sebelum apply visa, tentu aja kami cari-cari informasi. Baik dari blog, maupun temen-temen yang pernah ke Australia. Kebetulan banget juga, beberapa bulan lalu ada informasi bahwa apply visa Aussie ini bisa lewat online. Tapi, belum ada keterangan lebih lanjut yang cukup detail tentang orang Indonesia (maafkan karena kami orangnya amat sangat insecure) sampai akhir bulan Maret. Maka, kami pun memilih opsi untuk apply visa lewat VFS Australia yang terletak di Kuningan City. Tapi sebelum ke sana, salah satu teman yang baru balik liburan dari Australia bilang, "Lho, kenapa nggak lewat online aja, Tha? Temen gue kemarin submit online terus dua hari udah dapet lho." Karena udah mepet dan rasanya mager untuk menge-scan banyak dokumen, kami tetap lewat jalur walk-in alias tetap ke Kuningan City.
Kami pun mulai mengumpulkan berkas. Nah, untuk detailnya bisa dibaca di Backpack Story karena kami amat sangat terbantu dengan penjabaran detail di blog tersebut. Setelah merasa berkas lengkap, kami pun datang sesuai appointment. Omong-omong, kalau appointment-nya 15.00, pastikan ke sana pukul 14.55 karena petugas di sana menyuruh kami balik dan datang benar-benar lima menit sebelum janji temu. Aduduh gedubrak banget memang, tapi memang SOP mereka demikian.
Setelah diperbolehkan masuk, kami masuk ke bagian visa Australia. Ternyata di sana sepi banget, jadi kami langsung lampirin berkas ke petugas masing-masing. Karena udah lihat tutorial cara pengisian di berbagai blog, nggak ada hambatan sama sekali. Petugas cuma mengecek ada yang gue skip atau nggak untuk isi formulirnya. Ternyata gue lupa ceklis satu doang, dan akhirnya langsung diisi. Selain itu, gue juga lupa tulis nama dan tanda tangan di bagian paspor belakang, jadi harus fotokopi ulang deh di tempat. Setelah semua berkas di-submit, kami pun dapet nomor antrean untuk bayar pengajuan visa. Lumayan banget kenanya, sekitar Rp1.700.000,00 (dua ratus ribunya kalau nggak salah termasuk biaya service untuk pengiriman berkas dan sebagainya).
Dan... sudah lima hari jam kerja berlalu. Gue kira bakalan lebih lama lagi dapet pengumannya. Tapi temen gue nge-WhatsApp. Isinya kurang lebih begini: "Visa gue ditolak."
Maka, gue yang pagi itu lagi sibuk ngedit kerjaan, langsung cek hape, lihat notifikasi e-mail. Dan alhamdulillah visa gue malah diterima. Padahal, gue lebih insecure, lebih takut ditolak visanya. Tapi saat itu gue juga bingung sih, di satu sisi seneng karena visa diterima, tapi di sisi lain sedih juga karena visa temen gue ditolak.
Alasan visa Australia-nya ditolak dijabarin begini di e-mail temen gue:
Bisa paham sendiri kan kenapa pihak sana rejected visa temen gue. Kalau dibaca dengan saksama sih mereka "kurang" percaya. Akhirnya setelah wara-wiri tanya sana-sini, temen gue memutuskan untuk apply visa lewat internet. Sebenernya deg-degan juga karena udah mepet waktu sama tiket keberangkatan ke sana.
Setelah semua berkas di-scan, bahkan temen gue sampai menyertakan surat rumahnya segala dan mencontoh surat keterangan kerja dari gue yang kelihatan lebih detail, temen gue apply. Apply-nya pun nggak terlalu ribet dan kena biaya lebih murah, yaitu sekitar Rp1.500.000,00.
Udah seminggu berlalu, tapi belum dapet respons dari pihak Kedubes Australia. Akhirnya... temen gue ditelepon sama pihak sana! Dan nggak lama, tadaaah... dia dapet e-mail kalau visanya diterima. Jalan-jalan ke Sydney dan Melbourne-nya jadi deh.
Inti dari penolakan dari pihak sana sih bisa gue simpulkan:
Dan... sudah lima hari jam kerja berlalu. Gue kira bakalan lebih lama lagi dapet pengumannya. Tapi temen gue nge-WhatsApp. Isinya kurang lebih begini: "Visa gue ditolak."
Maka, gue yang pagi itu lagi sibuk ngedit kerjaan, langsung cek hape, lihat notifikasi e-mail. Dan alhamdulillah visa gue malah diterima. Padahal, gue lebih insecure, lebih takut ditolak visanya. Tapi saat itu gue juga bingung sih, di satu sisi seneng karena visa diterima, tapi di sisi lain sedih juga karena visa temen gue ditolak.
Alasan visa Australia-nya ditolak dijabarin begini di e-mail temen gue:
No further assessment of this visa application can be taken at this office.
However, if the details of a parent, spouse, de facto partner, child,
brother or sister you intended to visit were included in your visa
application form, and the relative is an Australian Citizen or Australian
permanent resident, that person is entitled to apply for a review of this
decision to the Administrative Appeals Tribunal (AAT). An application for
review of this decision must be given to the AAT within 70 calendar days
after you are taken to have received this letter.
Bisa paham sendiri kan kenapa pihak sana rejected visa temen gue. Kalau dibaca dengan saksama sih mereka "kurang" percaya. Akhirnya setelah wara-wiri tanya sana-sini, temen gue memutuskan untuk apply visa lewat internet. Sebenernya deg-degan juga karena udah mepet waktu sama tiket keberangkatan ke sana.
Setelah semua berkas di-scan, bahkan temen gue sampai menyertakan surat rumahnya segala dan mencontoh surat keterangan kerja dari gue yang kelihatan lebih detail, temen gue apply. Apply-nya pun nggak terlalu ribet dan kena biaya lebih murah, yaitu sekitar Rp1.500.000,00.
Udah seminggu berlalu, tapi belum dapet respons dari pihak Kedubes Australia. Akhirnya... temen gue ditelepon sama pihak sana! Dan nggak lama, tadaaah... dia dapet e-mail kalau visanya diterima. Jalan-jalan ke Sydney dan Melbourne-nya jadi deh.
Inti dari penolakan dari pihak sana sih bisa gue simpulkan:
- Semua harus jelas dan terstukrtur, termasuk surat keterangan kerja. Dalam satu surat, boleh deh jelasin kapan lo diangkat jadi karyawan, alasan lo berangkat, dan sebagainya.
- Saat ditelepon sama pihak Kedubes Australia, mereka bilang udah menelepon kantor temen gue dan nggak diangkat. Ini bisa aja membuat adanya asumsi kantor bodong. Jadi make sure nomor telepon kantornya yang aktif angkat. Gue sih waktu itu kasih nomor telepon bos gue, jadi kalau mau diwawancarain memang lebih enak.
- Kalau ada yang bilang harus punya tabungan cukup, ini bener banget. Tapi juga jangan ngebohong karena ketahuan ya. Secukupnya aja dan sesuai dengan itinerary juga udah oke kok.
- Kalau punya paspor lama dengan visa Amerika Serikat atau visa Schengen, fotokopi aja. Temen gue dibilang masih kurang traveling-nya padahal udah ke sana kemari, tapi mungkin belum pernah ke Eropa. Giliran gue yang bisa dihitung jari, dengan label visa Schengen, diloloskan. Ya jaga-jaga aja.
- Kalau ditolak visanya, buat surat pernyataan dengan jelas dan detail. Pasti ada jalan.
- Kalau kalian pergi dinas sih lebih enak, karena pasti punya "surat sakti" tersebut.
- Lebih memudahkan lagi kalau kalian punya kenalan di Australia dan dibuatin invitation letter untuk menjamin.
Dan saran gue, lebih baik apply visa online aja karena lebih mudah. Tapi kalau ngerasa lebih enak ngajuin lewat VFS pun nggak ada salahnya juga.
Tambahan: Beberapa komentar nggak bakal gue jawab karena sebenarnya bisa dibaca di atas. Selain itu, kalau mau surat yang gue bilang lengkap, website ini yang gue jadiin rujukan. Jadi, nggak perlu tanya minta kirim ke e-mail karena nggak bakalan gue respons. Kalau memang ada beberapa hal yang mau ditanyakan, silakan.
Cheers!
Cheers!
58 Comments
Saya Zahra dari Bali. Bulan Juni kemarin sempat apply visa turis ke Australia, tapi ditolak dengan alasan diragukan kalau saya tidak akan kembali ke Indonesia lagi :( Padahal dokumen sudah lengkap selengkap-lengkapnya :(
Kak kalau boleh tau, seperti apa surat keterangan kerja kakak yg detail kmrn? Apa boleh saya minta tolong untuk di emailkan formatnya? Mohon maaf sebelumnya, saya soalnya mau apply kembali dalam wkt dekat ini dan berupaya memperbaiki dokumen2 sebelumnya yg saya kira kurang.
Terimakasih banyak kak. Godbless you😊
Email saya zahrabastari@gmail.com
Gluck!
sebelumnya kelebgkapan yg sya lampirkan termasuk asli sponsor yg menyatakan akan mengcover smua pengeluaran disana dan mreka akan mengakomodasi tempat tinggal,, rekening tabungan 3 bulan pengundang, copy passport & id yg langsung dikirim dri aussi.
Dan dri sisi saya, rekening koran 3 bulan dgn saldo stabil, bank statement, surat keterangan kerja.
Hanga saja saya mmng belum pernah keluar negro alias passport masih baru (blm pernah ada track record)..
alasan visa ditolak dimentioned di bagian bawah surat bahwa
Reasons for Decision
Under migration law, an application is made for a class of visa and your application must be considered against the criteria for all subclasses within that visa class.
Your application has been considered against the criteria for the following subclasses within VISITOR visa class.
600 - VISITOR
You did not satisfy clause 600.211 of the Regulations, which states that:
The applicant genuinely intends to stay temporarily in Australia for the purpose for which the visa is granted, having regard to:
(a) whether the applicant has complied substantially with the conditions to which the last substantive visa, or any subsequent bridging visa, held by the applicant was subject; and
(b) whether the applicant intends to comply with the conditions to which the Subclass 600 visa would be subject; and
(c) any other relevant matter.
I note that you have demonstrated only a limited amount of travel overseas, and I am therefore unable to establish that you have a previous history of genuine visits elsewhere.
mohon pencerahannya apa saya harus naik banding yg akan diurus pihak pengundang atau lebih baik langsung apply ulang ?
thankyuuu banyak sebelumnya kak !! ����
Visa ke Aussie gua juga ketolak kemarin. Pengen apply lagi ke VFS.
Would you please send it me through email firdaus.soe@gmail.com?
Terima kasih
Kalo dari pengalaman sebelumnya sih mendingan apply lagi aja. Dan lebih enak memang lewat onlineeeee. Lebih cepet, juga lebih murah. Tapi ya PR nge-scan itu sih :)
Semoga saat aku balas udah di-approved yah, Mbak! :)
Emang jujur aq traveling ke aussie dibayarin si.
Trs klo udh ditolak gini lngkah selanjutnya apa yah...i need a help pls. Email saya cheerupgalz@gmail.com
Soalnya menurut gue kalo emang dibayarin, bukan pake rekening sendiri. Rekening sponsor yang lo ajuin. Adanya duit secara tiba-tiba di rekening ya buat mereka mikir kalo keuangan lo nggak stabil. Mestinya sebelum cetak rekening tiga bulan itu lo udah ancang-ancang yah kalo pake rekening sendiri.
Kalo emang ditolak, ya coba apply lagi. Tapi gue juga gak tau jalan keluar bagusnya gimana kalo kasusnya gitu. Hehe. Maaf ya ga ngebantu :')
I note that according to information held by the department, you have a previous immigration
history with the department.
While each application is considered on its merits, this information affects your credibility
that your current visa application is genuine. I also note that in the application form you have
provided, you have made no reference to this matter in questions which relate to your visa
application history.
Decision
As you do not meet one or more clauses in Schedule 2 of the Regulations, I find that you do
not meet the criteria for the grant of a VISITOR (Class FA) VISITOR (Subclass 600) visa...
Saya ngurus lwat agen..kata agen saya prnah brmasalah dengan imigrasu, padahal sya g pernah brmasalah dng pihak imigrasi.trkhir tgl 17-21 januari 2019 sya tur k korsel g ad masalah apa2 d imigrasi.
Mhn petunjukx, ap saya apply via online ato k AVAC kuningan
andihakim0331@gmail.com
Visa sy ditolak persis seperti teman mas. Apa sy boleh minta contoh surat keterangan kerja yg mas buat
Maaf mas soalnya sy waktu nya sdh mepet
Email sy endang_tbn@yahoo.com
Terima kasih mas
Boleh gak minta contoh surat keterangan kerja nya mas, kaya nya mereka pikir kntr aku bodong deh, soal nya no.telp kantor emang lagi rusak hiks... Makasih sblm nya
Email aku: ellnu81@gmail.com
kalo ga keberatan boleh dikirim ke gabriella.sarah777@gmail.com
saya baru saja di tolak visanya agussugianto408@gmail.com
boleh kirim ke email : rantosilawibowo@gmail.com
sebelumnya sy ucapkan terima kasih banyak, sangat berguna bngt infonya.
Thanm you
thx
boleh kirim ke email saya:firda.s.n@gmail.com
Ini syarat khsus schangen ya
Dan untuk visa lainnya ada yang tidak mewajibkan Insurance travel
Gw mau kasih informasi
Saat ini ada Insurance yang bisa cover Biaya Pembatalan Visa..amit amit visa lu di tolak bisa kembali biaya pengurusannya preminya cuma 70rb dan didalamnya lu bisa tambahin manfaat Asuransi perjalanan yang mencakup resiko gangguan penerbangan,medis kalau kita sakit di negara sana butuh duit banyak dll.. bisa di bayangin kalau lagi asik di negara sana kena sakit atau kecelakaan..berobat di sana ga kaya berobat di Jakarta 😁
Ausransi perjalanan ga mahal ko sekali trip paling mahal 1juta(untuk 1 bulan perjalanan) kalau masih Asia paling hanya ratusan ribu
Nah buat kalian yang mau diskusi asuransi perjalanan saya bisa bantu di nomor WA 081299570557 pembelian bisa melalui Online di futuready.com
#supermarketasuransi
Visa Australia Saya juga baru di tolak mohon di bantu kasih contoh surat pernyataan ke email saya nani.kurniawati001@gmail.com
Saya sudah beli tiket dan pesen hotel semua sudah di bayar.
Menurut saya semua persyaratan yg saya berikan sudah lengkap (travel agent). Mohon di bantu ya..
Terima kasih banyak sebelumnya.
Tolong kirimkan juga donk gmn surat pernyataannya. Saya mau apply ulang. Mau secepatnya krn mau ke Australia bulan Des. Email : eligiasuwandi@gmail.com
huhuhuhuhu....bisa tolong kasih contoh surat2 nya ke saya buat saya pengajuan ulang
kalo boleh tolong di email ke nuli_arisanti@yahoo.com
tx kakak
Thx b4
Mungkin bisa dilampirin juga schengen-nya. Gapapa uda 6 tahun lebih.
Saya Sony dr manado. Bulan desember kemarin sempat apply visa turis ke Australia, tapi ditolak dengan alasan diragukan kalau saya tidak akan kembali ke Indonesia lagi :( Padahal dokumen sudah lengkap selengkap-lengkapnya :(
Kak kalau boleh tau, seperti apa surat keterangan kerja kakak yg detail kmrn? Apa boleh saya minta tolong untuk di emailkan formatnya? Mohon maaf sebelumnya, saya soalnya mau apply kembali dalam wkt dekat ini dan berupaya memperbaiki dokumen2 sebelumnya yg saya kira kurang.
Terimakasih banyak kak. Godbless you😊
Email saya sonymomor.sm@gmail.com
Saya Sony dr manado. Bulan desember kemarin sempat apply visa turis ke Australia, tapi ditolak dengan alasan diragukan kalau saya tidak akan kembali ke Indonesia lagi :( Padahal dokumen sudah lengkap selengkap-lengkapnya :(
Kak kalau boleh tau, seperti apa surat keterangan kerja kakak yg detail kmrn? Apa boleh saya minta tolong untuk di emailkan formatnya? Mohon maaf sebelumnya, saya soalnya mau apply kembali dalam wkt dekat ini dan berupaya memperbaiki dokumen2 sebelumnya yg saya kira kurang.
Terimakasih banyak kak. Godbless you😊
Email saya sonymomor.sm@gmail.com
Saya Sony dr manado. Bulan desember kemarin sempat apply visa turis ke Australia, tapi ditolak dengan alasan diragukan kalau saya tidak akan kembali ke Indonesia lagi :( Padahal dokumen sudah lengkap selengkap-lengkapnya :(
Kak kalau boleh tau, seperti apa surat keterangan kerja kakak yg detail kmrn? Apa boleh saya minta tolong untuk di emailkan formatnya? Mohon maaf sebelumnya, saya soalnya mau apply kembali dalam wkt dekat ini dan berupaya memperbaiki dokumen2 sebelumnya yg saya kira kurang.
Terimakasih banyak kak. Godbless you😊
Email saya sonymomor.sm@gmail.com