[13] A Week Long Journey by Altami N.D.



Lina Budiawan baru saja lulus SMA dan dihadapkan pada kenyataan bahwa dia harus masuk ke fakultas yang tidak sesuai dengan minatnya karena orangtuanya menganggap jurusan itu memiliki masa depan yang cerah dibandingkan passion-nya, menulis.

Namun, Lina tetap tidak rela melepaskan genggaman pada mimpinya. Ketika dia dikelilingi orang-orang yang terus- menerus bicara mengenai bidang yang tidak sedikit pun Lina minati, justru semakin erat dia mencengkeram obsesi menulisnya. Meski harus mengesampingkan keluarganya.

Hingga liburan selama seminggu di Hong Kong menguak semua rahasia dan cerita lama yang tidak pernah Lina ketahui tentang sejarah keluarganya. Lina pun harus berpikir ulang. Menjadi idealis atau realistis?

A Week Long Journey, Altami N.D.
Gramedia Pustaka Utama

***

Seperti judulnya, A Week Long Journey merupakan novel yang mengisahkan perjalanan Lina—yang biasa dipanggil Ling-Ling—di Tiongkok. Perjalanan tersebut merupakan “hadiah” orangtua Lina karena ia lolos SNMPTN Undangan Jurusan Pertenakan IPB. Namun, sebenarnya Lina nggak suka dengan jurusan itu. Ia memilihnya karena orangtua yang merupakan salah satu peternak sukses. Lina memiliki passion dalam menulis, dan ia ingin kuliah jurusan Sastra!

Ah, aku menikmati kisah Lina. Dengan desain sampul yang oke banget, aku kira ini adalah label Young Adult pertama dari GPU yang benar-benar bisa kunikmati. Dari konflik dan gaya bahasa Altami, rasanya pas. Meskipun demikian, aku memang cukup terganggu dengan banyaknya saltik, nyaris di tiap halaman! Usut punya usut, ternyata ada masalah saat “membungkus” naskah ini karena ketika tahap setter sudah diperbaiki saltiknya. Pokoknya, jika cetak ulang, harus bersih ya.

Lanjut ke novel, aku suka karakter Lina. Aku jarang menyukai tokoh utama novel lokal, karena biasanya lebih menarik figurannya! Namun, nggak di novel ini. Aku suka karakter Lina yang tangguh, Lina yang berani. Juga chemistry antara Lina dan Chen Zang alias Candra. Juga karakter dynamic demon-nya.

Di novel ini, kita akan diajak Altami memahami seluk-beluk dunia peternakan, juga tempat-tempat di Tiongkok. Plusnya lagi, Altami nggak terlalu mengekspos setting dengan berlebihan.

Untuk konflik utama, sebenarnya terletak pada kisah Lina dan pergolakan batinnya soal jurusan, tapi juga dibumbui oleh Dewi dan Rita yang dari awal perjalanan ke Tiongkok justru menolak mentah-mentah eksistensi Lina. Ada apa dengan mereka? Karena sikap mereka tanpa alasan. Dan pada akhirnya Lina tahu alasan mereka berbuat demikian. Meski begitu, penyelesaian konflik antara Lina-Dewi dan Rita terlalu cepat. Tetap saja aku menyukai alur ceritanya. Di sini juga disisipi adegan romance Lina dan Chen Zhang, walau nggak menjadi sorotan utama. Dan justru itu yang aku suka.

Banyak adegan yang mengharukan, apalagi sama papanya Lina menceritakan alasannya beternak, mengorbankan impuannya. Juga saat Lina bertemu keluarganya di Hong Kong! 

Ditunggu novel selanjutnya, Altami!


3.5 of 5 stars!

Post a Comment

0 Comments