Blog Utha
Kini aku tidak tahu apa yang harus kurasakan. Aku yang dulu ingin menaklukkan sang Raja Mata Tertuju justru diluluhlantakkan olehnya. Dulu aku pernah bermimpi menjadi pemain di wahananya. Namun, sang Waktu Terbatas mengolokku karena tidak ada sedikit pun kualifikasi yang tertoreh di hatiku. Serbatanggung, begitu katanya. Sang Raja M…
Read more“Kayaknya bakalan hujan deh,” ujarku sambil menengadah, mengamati langit yang tampak mendung. “Hawanya juga pengap banget.” “Nggak kok, langitnya aja yang memang abu-abu,” tukasnya sambil berjalan di belakangku dan ikut menuruni tangga di halte Transjakarta. Aku mendongak. Mungkin dia benar karena belakangan ini kualitas udara di Ja…
Read moreKedai Kopi Bulan Purnama nggak punya lokasi tertentu. Bisa saja kamu menemukannya di jalan pertokoan, bantaran sungai, bahkan di dalam kuil. Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama sendiri adalah novel semi-fantasi tentang kedai ajaib yang nggak pernah mengizinkan pengunjungnya memesan keik atau minuman sesukanya. Pengunjungnya…
Read moreDari jauh, aku belajar cara mendekapmu dengan kata-kata. Dari jauh, aku menyantri cara menciummu melalui notifikasi. Dari jauh, aku berlatih cara melebur bersamamu lewat stiker dan emoji. Beberapa bilang mencintai itu melelahkan, dan aku paham rasa letih akan berwujud nyata ketika dilakukan dari jauh. Yang mau kutanyakan pada dirik…
Read moreHi, this is my personal blog!
Get Connected with Me