When you say hello,
Are you ready to say goodbye?
Hello Goodbye, Ditta Amelia Saraswati
Penerbit Noura, 168 halaman
ISBN 9786023855841
* * *
Aku tertarik dengan buku ini karena penasaran dengan konten yang dia buat. Sayangnya, nggak pernah dapet kesempatan untuk beli padahal sering ke toko buku. (Alasan, padahal mah karena nggak ada budget buat beli buku ini.)
Sampai akhirnya tadi malem aku dapetin bukunya.
Kenapa penasaran? Pertama karena hard cover, desainnya juga ngingetin aku sama buku manis manja yang sekarang lagi ngejamur banget. Salahkan Naela Ali! *lho*
Awalnya aku berharap suasana melankoli menguar gitu dari bukunya. Apalagi dengan baca resensi sebelumnya yang bilang begitu.
Tapi pas baca cerita pertama... drop. Kirain beneran cerpen seru gitu, tapi kayak semacam flash fiction (dan aku ngerasa kentang pas baca). Tapi, ya tetep dong mesti dikasih kesempatan. Nggak bisa judge satu buku dari salah satu bab doang ya kan...
Tapi makin aku baca cerita slash FF-nya, makin ngerasa datar. Okelah, gagasan ceritanya banyak ditemui di mana pun, tapi eksekusinya menurutku mentah. Padahal dengan premis berbagai cerita di sini, bisa aja lho para pembaca jadi baper berjamaah. Tapi sayangnya nggak. Setelah say hello sama buku ini, rasanya aku pengin buru-buru goodbye gitu.
Untunglah dibantu kertas dari buku ini yang enak banget disentuh (lha kok main sentuh). Juga beberapa gambar yang pas. Tapi... nggak semua ilustrasinya pas sih menurutku, hehe.
Aki juga ngerasa bingung dengan konsep di akhir-akhir. Kenapa jadi berpueseeeeeh.
Tapi, di luar itu semua, salut banget sama penulis karena "berani" menulis. Nggak semua orang punya mental itu, ya nggak?
Tapi, di luar itu semua, salut banget sama penulis karena "berani" menulis. Nggak semua orang punya mental itu, ya nggak?
Dan after taste baca buku ini... yha. Mungkin kalian bisa coba baca. Aku nggak bilang jelek dan poin-poin di atas itu menurutku aja. Kali aja buku ini memang selera kalian. Atau bisa dibaca saat kalian lagi galau, lagi hujan biar nuansa melankolis terasa.
Semangat terus, Ditta.
0 Comments