Resolusi Tahun 2018

Tahun 2017 benar-benar menjadi tahun yang paling tak terduga dan menyenangkan. Siapa sangka aku bisa ke sana kemari, bahkan bisa pergi ke Semarang, Bandung, Bali, Kuala Lumpur, Singapura, Tokyo, Osaka, Kyoto, Karuizawa, Hamburg, Nurenberg, dan Frankfurt? Aku bukan penerima beasiswa S2 seperti teman-teman kebanyakan dan bisa keliling Eropa. Siapa sangka aku mendapatkan tawaran dari merek kelas dunia dalam ajang lomba lari untuk komunitasku? Benar-benar tahun yang menyenangkan, dan tepat saat aku berumur 25 tahun.

Dan, aku amat sangat bersyukur akan semua itu.

Lantas, sekarang sudah tahun 2018. Ada beberapa hal yang ingin sekali aku lakukan di tahun ini agar menjadi lebih baik. Semoga semua kesampaian.


  1. Sempatkan waktu luang untuk belajar. Satu hari setidaknya satu jam. 
  2. Olahraga (selain lari) dengan rutin. Mungkin saya harus gabung dengan FITCamp kantor? Jangan sampai berat badan stabil di angka 53! Astaga!
  3. Menuntaskan tulisan fiksi saya! Astaga, ini selalu terhambat!
  4. Menikmati liburan di Australia dengan menyenangkan! Namun, harus dipikir-pikir lagi pengeluaran nantinya di sana.
  5. Banyak berteman.
  6. Menjual barang-barang yang tidak terpakai. Tampaknya aku harus menjual koleksi buku yang takkan dibaca lagi. Atau jersey yang juga tak terpakai tapi layak. Uangnya untuk ditabung.
  7. Tidak boleh boros! Namun, makan makanan enak sesekali sama sekali tidak dilarang, hehehe.
  8. Rajin membuat resensi film ala diri sendiri. Ini sebenarnya biar blogku ini tidak sepi-sepi banget.
  9. Banyak membaca buku nonfiksi. Tahun ini targetnya membaca dua puluh buku nonfiksi! Padahal buku fiksi saja bisa dibaca sampai dua ratus tahun lalu. Masa membaca dua puluh buku nonfiksi tidak bisa?
  10. Melakukan daftar-daftar ini sesegera mungkin.

Yah, mungkin resolusi tahun 2018 tidak terlalu berbeda dengan resolusi pada tahun-tahun sebelumnya. Doanya, semoga semua daftar itu bisa dilakukan! Semoga resolusi tahunmu pun demikian. Amin

Post a Comment

2 Comments

Mega Shofani said…
Waah semoga tercapai resolusinya, Kak Utha ^_^

Btw kenapa berat badannya jangan stabil di angka 53? Mau dinaikin yak? *biasanya cowok justru sibuk naikin berat badan* =))

Semangaaaat!
Hi, aku Utha! said…
Amin!

Iya, stabil kurusnya :)) Kalau lagi rutin lari malah bisa di bawah itu. Makanya harus naikin berat badan :p