Ia adalah raksasa yang menghancurkan dinding pelindungku.
Bedanya, raksasa ini mungkin tidak akan memorak-porandakan isinya lagi.
Aku tidak tahu, aku hanya berfirasat.
Setidaknya ini mungkin yang kuharapkan sejak pertama kali mengurung diri di dalam dinding itu.
Aku ingin dibebaskan.
Sejak ibunya meninggal empat tahun lalu, Raisa memutuskan untuk menjadi seorang Hikikomori—orang yang menarik diri dari kehidupan sosial. Ia mengurung diri di dalam kamar dan menolak berinteraksi dengan siapa pun, termasuk kakak-kakaknya: Kana, Takumi, dan Tetsuya. Ketika kakak-kakaknya memutuskan untuk pindah ke kota lain, Raisa tetap bertahan di dalam kamar. Suatu hari, pria setengah baya yang tidak diundang bernama Vincent Muffon masuk ke rumahnya dan mulai mengurus segala kebutuhan Raisa. Siapa sebenarnya pria asing ini? Kenapa kehadirannya membuat Raisa justru merasa lega dan mulai berharap untuk dibebaskan?
Hikikomori-Chan, Ghyna Amanda
Ice Cube Publisher
***
Akhirnya aku menyelesaikan tiga novel YARN, dan Hikikomori-Chan adalah yang terakhir yeay! Aku sih tetap menantikan sepuluh besar lainnya, dan semoga desain sampulnya nggak pucat seperti ketiga seniornya!
Aku sebenarnya cukup skeptis dengan setting Jepang! Ugh, dua pemenangnya mengambil latar itu. Namun, aku tentu yakin ada “sesuatu” dalam naskah ini. Sesuatu yang membuatnya unggul menjadi pemenang YARN.
AKU kira hikikomori sekadar istilah remaja tentang hal yang cukup cheesy. Ternyata nggak. Kalau mau tahu apa itu hikikomori, silakan baca novelnya ya, hehe.
Tokoh utama novel ini, Raisa, hanya memiliki ketakutan akan dikecewakan. Ia memilih untuk mengurung dirinya di kamar. Sampai seseorang yang disebutnya Kyoujin—iya, kyoujin yang di manga itu!—datang dan mengaku sebagai seorang ayah.
Bagi Raisa, VincentMuffon—nama asli si Kyoujin—nggak lebih dari sekadar orang asing. Namun, sikapnya sehari-hari di rumahnya membuat tebing yang dibuat Raisa mulai luruh juga. Raisa mulai berani untuk keluar dari kamarnya.
Cerita yang disajikan oleh Ghyna Amanda ini tergolong unik. Kukira ini cukup orisinil. Mungkin orang Jepang sudah membahasnya, tapi aku sendiri punya pengetahuan baru soal ini. Dan rasanya, dari seluruh cerita YARN yang aku baca, kisah Hikikomori-Chan ini yang paling nggak terlalu drama.
Omong-omong, kenapa namanya Raisa ya? Apakah Raisa itu nama Jepang? Aku malah ingatnya penyanyi Pemeran Utama itu! Hahaha. Dan lagi, meskipun ceritanya kuakui begitu rapi ditulis oleh Ghyna—yang produktif sekali dan tulisannya ada di banyak penerbit, aku masih nggak dapat membayangkan bagaimana Raisa kesehariannya, bagaimana Kyoujin, bagaimana sepupunya… bagaimana… yeah, karakternya nggak tergambar di benakku. Kurang bisa berimajinasi nih aku!
Sekali lagi, yang aku suka dari novel ini adalah kesan yang nggak drama. Semuanya berjalan apa adanya. Dan membaca reviu sebelumnya, memaparkan kalau hikikomari adalah fenomena di Jepang yang meresahkan. Mungkin itu adalah salah satu poin mengapa novel ini dipilih sebagai pemenangnya.
Untuk teknis, nggak perlu dikatakan lagi apa, karena sama seperti Haru no Soradan Remedy, soal sampul, soal bahasa selingkung.
0 Comments